Profil Desa Tanjungmeru

Ketahui informasi secara rinci Desa Tanjungmeru mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Tanjungmeru

Tentang Kami

Profil Desa Tanjungmeru, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen. Mengupas tuntas potensi pertanian, dinamika pemerintahan, data kependudukan terbaru, serta dampak proyek strategis nasional di salah satu desa agraris Jawa Tengah yang tengah berkembang.

  • Lumbung Padi Potensial

    Desa Tanjungmeru merupakan basis pertanian padi yang signifikan di Kecamatan Kutowinangun, dengan riwayat penerapan modernisasi teknologi pertanian untuk meningkatkan hasil panen.

  • Pemerintahan Progresif

    Aparatur desa menunjukkan dinamika positif melalui perencanaan pembangunan yang aktif dan inisiatif pembentukan koperasi desa, menandakan adanya upaya penguatan ekonomi kerakyatan.

  • Terdampak Proyek Strategis Nasional

    Lokasi desa yang akan dilintasi oleh proyek Tol Jogja-Cilacap menempatkan Tanjungmeru di persimpangan antara tantangan pembangunan dan peluang ekonomi masa depan.

Pasang Disini

Terletak di hamparan dataran rendah yang subur di Kabupaten Kebumen, Desa Tanjungmeru, Kecamatan Kutowinangun, hadir sebagai representasi desa agraris Jawa Tengah yang terus bergerak dinamis. Dengan kehidupan masyarakat yang bertumpu pada sektor pertanian, desa ini menyimpan potensi ekonomi yang besar, khususnya dalam budidaya padi. Di sisi lain, desa ini juga berhadapan langsung dengan arus modernisasi dan pembangunan infrastruktur skala nasional, menjadikannya sebuah wilayah yang menarik untuk dikaji lebih dalam. Profil ini menyajikan gambaran objektif mengenai kondisi geografis, demografi, pemerintahan, hingga potensi ekonomi yang membentuk identitas Desa Tanjungmeru saat ini.

Keberadaannya sebagai salah satu dari 19 desa di Kecamatan Kutowinangun menempatkan Tanjungmeru dalam sebuah ekosistem sosial dan ekonomi yang saling terhubung. Aktivitas pemerintahannya yang progresif serta geliat ekonomi masyarakatnya menjadi cerminan dari sebuah komunitas yang berupaya menyeimbangkan tradisi agraris dengan tuntutan zaman, termasuk rencana besar pembangunan jalan tol yang akan melintasi wilayahnya.

Geografi dan Demografi

Desa Tanjungmeru secara administratif berada di dalam wilayah Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya berjarak sekitar 12 kilometer dari pusat ibu kota Kabupaten Kebumen. Secara geografis, keseluruhan wilayah Kecamatan Kutowinangun, termasuk Desa Tanjungmeru, terletak pada ketinggian rata-rata 13 meter di atas permukaan laut. Topografi wilayah yang landai ini didukung oleh iklim tropis dengan dua musim, penghujan dan kemarau, yang sangat ideal untuk kegiatan pertanian, terutama sawah irigasi.

Berdasarkan data "Rencana Strategis Kecamatan Kutowinangun Tahun 2021-2026", luas total Kecamatan Kutowinangun yakni 33,73 km², yang terbagi atas 42,6% lahan sawah dan 57,4% lahan kering. Komposisi ini menegaskan karakter agraris yang kuat di kawasan tersebut, di mana Desa Tanjungmeru menjadi salah satu penopangnya. Meskipun data spesifik mengenai luas wilayah Desa Tanjungmeru tidak tercantum dalam dokumen publik yang tersedia, kontribusinya terhadap lanskap pertanian kecamatan tidak dapat diabaikan.

Adapun batas-batas wilayah Desa Tanjungmeru diketahui bersinggungan langsung dengan beberapa desa tetangga. Berdasarkan informasi yang dihimpun, di sebelah barat, Desa Tanjungmeru berbatasan dengan Desa Kembangsawit. Sementara itu, untuk batas utara, timur dan selatan, desa ini dikelilingi oleh desa-desa lain di dalam lingkup Kecamatan Kutowinangun yang padat.

Dari sisi kependudukan, data tahun 2020 mencatat jumlah penduduk Desa Tanjungmeru sebanyak 1.633 jiwa. Populasi tersebut terdiri dari 806 penduduk laki-laki dan 827 penduduk perempuan. Angka ini menunjukkan komposisi gender yang relatif seimbang di dalam struktur demografi desa. Sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani, yang menjadi tulang punggung utama aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat setempat.

Pemerintahan dan Dinamika Pembangunan

Roda pemerintahan di Desa Tanjungmeru berjalan secara aktif di bawah kepemimpinan Kepala Desa M. Fatkhurrokhim, yang menjabat setelah serah terima jabatan pada November 2023. Struktur pemerintahan desa, yang terdiri dari kepala desa beserta jajaran perangkatnya dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), berfungsi sebagai motor penggerak utama dalam perencanaan dan eksekusi program pembangunan di tingkat lokal.

Pemerintah Desa Tanjungmeru menunjukkan komitmennya terhadap perencanaan yang terstruktur, salah satunya melalui penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Forum ini menjadi wadah partisipatif bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi dan kebutuhan yang kemudian dirumuskan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) tahunan. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Desa yang mendorong pembangunan berbasis kebutuhan riil masyarakat.

Salah satu bukti dinamika positif terbaru ialah inisiatif pembentukan "Koperasi Merah Putih" yang diawali dengan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pada pertengahan Mei 2025. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat untuk memperkuat ekonomi kerakyatan melalui lembaga koperasi. Keterlibatan aktif Desa Tanjungmeru dalam program ini menandakan adanya visi untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan warganya secara kolektif.

Dinamika pembangunan di Desa Tanjungmeru juga diwarnai oleh faktor eksternal yang signifikan, yaitu rencana proyek pembangunan Jalan Tol Jogja-Cilacap. Desa ini merupakan salah satu dari 52 desa di Kabupaten Kebumen yang wilayahnya akan terdampak oleh proyek strategis nasional tersebut. Kehadiran proyek ini membawa dua sisi mata uang: di satu sisi, ia menjanjikan terbukanya aksesibilitas dan peluang ekonomi baru; di sisi lain, ia menghadirkan tantangan terkait pembebasan lahan dan potensi pergeseran sosial-ekonomi masyarakat. Pemerintah desa dan masyarakat kini berada dalam posisi krusial untuk mengawal proses ini agar dapat memberikan manfaat maksimal dengan dampak negatif yang minimal.

Perekonomian Berbasis Agraris dan Potensi Lokal

Struktur perekonomian Desa Tanjungmeru berakar kuat pada sektor agraris. Hamparan lahan sawah yang subur menjadi aset utama yang menopang kehidupan mayoritas warganya. Komoditas utama yang diandalkan ialah padi, menjadikan desa ini sebagai salah satu lumbung pangan penting di Kecamatan Kutowinangun. Para petani di Tanjungmeru tidak hanya mengandalkan metode tradisional, tetapi juga telah berkenalan dengan modernisasi pertanian.

Pada tahun 2018, misalnya, kegiatan Farmers Field Day di wilayah ini memperkenalkan penggunaan mesin tanam padi (rice transplanter) dan varietas unggul seperti Mekongga. Inisiatif semacam ini menunjukkan adanya kesadaran akan pentingnya efisiensi dan peningkatan produktivitas untuk mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan petani. Lahan sawah di kecamatan ini sebagian besar telah teraliri irigasi teknis, yang memungkinkan pola tanam lebih dari satu kali dalam setahun, meskipun sebagian lainnya masih merupakan sawah tadah hujan.

Di luar pertanian padi, potensi ekonomi lainnya juga mulai berkembang, sejalan dengan tren di Kecamatan Kutowinangun. Sektor peternakan, khususnya sapi Peranakan Ongole (PO) dan ayam potong, merupakan salah satu potensi unggulan di tingkat kecamatan yang dapat dikembangkan lebih lanjut di Desa Tanjungmeru. Keberadaan lahan kering juga membuka peluang untuk budidaya tanaman palawija, hortikultura, atau pengembangan pakan ternak.

Lebih lanjut, sektor industri kecil dan kerajinan tangan menunjukkan geliatnya di wilayah sekitar. Produksi anyaman bambu seperti rinjing (bakul nasi bambu), industri makanan ringan seperti kerupuk, hingga konfeksi busana gamis menjadi contoh kegiatan ekonomi non-pertanian yang dapat menjadi sumber pendapatan alternatif bagi warga. Inisiatif pembentukan koperasi desa diharapkan dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi pengembangan usaha-usaha mikro dan kecil ini, baik dari sisi permodalan, produksi, maupun pemasaran.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial masyarakat Desa Tanjungmeru sangat kental dengan nilai-nilai budaya Jawa yang menjunjung tinggi kebersamaan dan gotong royong. Tradisi ini tidak hanya tecermin dalam kegiatan seremonial, tetapi juga dalam praktik kehidupan sehari-hari, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan atau membantu tetangga yang sedang memiliki hajatan. Semangat kolektif ini pula yang menjadi modal sosial penting dalam menyukseskan program-program pembangunan desa, termasuk pendirian koperasi yang baru saja diinisiasi.

Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, sehingga kegiatan keagamaan menjadi bagian tak terpisahkan dari ritme kehidupan desa. Masjid dan musala bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial keagamaan, seperti pengajian, peringatan hari besar Islam, dan pendidikan Al-Qur`an bagi anak-anak.

Sebagai bagian dari Kabupaten Kebumen, masyarakat Desa Tanjungmeru juga turut melestarikan seni dan budaya lokal. Meskipun tidak ada data spesifik mengenai kesenian khas yang berasal dari desa ini, berbagai bentuk kesenian tradisional Kebumen seperti Tari Cepetan atau kesenian hadroh lazim ditampilkan dalam berbagai acara desa. Interaksi sosial yang erat antarwarga, baik dalam kegiatan ekonomi di sawah maupun dalam acara sosial-budaya, memperkuat ikatan komunal yang telah terjalin turun-temurun. Harmoni inilah yang menjadi fondasi ketahanan sosial masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan zaman.